Langsung ke konten utama

Berlalunya Waktu | Puisi Kutipan Semusim

Bersandar pada hikmat sendiri

Melihat setiap makna dalam perencanaan

Namun hampir semua tidak terlampaui

Aku takut dalam waktu


Bukankah aku sekarang sendiri

Berdiri dalam gelapnya kehidupan

Semua seolah tidak berguna

Dalam aliran waktu yang berlalu


Berlabuh di tengah rencana

Yang terlihat sebagai bencana

Apa yang harus ku lakukan

Aku tidak tahu

Aku terpana pada cara kerja dunia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang mu | Puisi Kutipan Semusim

Jika saja keindahan akan hidup menjauh Tenggelam dalam senyuman mu tetaplah suatu ketenangan Bagai merahnya senja, wanginya bau hujan di musim kemarau Aku ingin selalu menikmati kebersamaan ini Jika aku tidak dapat memiliki langkah-langkah kehebatan Ijinkan aku mendapatkan senyum indah itu Aku mencintaimu seperti apa yang engkau mau Aku mau melihat terus tawa kebahagiaan itu Aku mau masuk ke dalam gelapnya kemarahan dan penderitaan Asalkan itu bersama mu dan itu tentang mu dan aku Aku mau menghadapi setiap perubahan mood mu Asalkan itu benar-benar kamu Aku mau selalu ada dalam perdebatan tentang kehidupan Asalkan itu bersamamu tentangmu aku menyukai semua itu, ada warna dalam hidupku Aku jatuh dalam terowongan cintamu Kau mendapatkan hati ini Setelah sekian lama perjuangan itu Terimakasih telah menunggu Terimakasih telah mengungkapkan lebih dulu Terimakasih telah memberikan aku waktu untuk mencintaimu Terimakasih untuk semuanya Tentang mu, bersama aku mau hingga hari tua nanti Aku meng

Coretan Lelah | Puisi Kutipan Semusim

  Ada dalam lelahnya diri sendiri Tersikat oleh waktu Mata terpadam dalam gelapnya kesunyian Berliku dalam semak tak terkatakan Melihat layar realitas  Berlabuh dalam kalbu kematian Kecerahan hidup seolah jauh Tanpa rasa dan terus berduka

Melihatmu | Puisi Kutipan Semusim

  Tidak adakah yang lebih baik Aku tahu, ini hanya pertemuan sekilas lalu Aku hanya terpana akan dirimu yang terlihat ramah Senyum itu, terus terbayang hingga sekarang Bagiku, melihatmu pada waktu itu Adalah suatu kesempatan indah Meskipun sesegera mungkin itu terlupakan Lalu tidak tahu kapan, Sang Waktu akan pertemukan Jika ada kesempatan Dan memang kesempatan itu telah datang Waktu itu telah diberikan Kebersamaan itu telah terjalin Walau pun terpisah oleh jarak